CERITA
BIJAK DARI AESOP (*)
Dewa
matahari menikah. Semua binatang ikut bergembira ria. Katak-katak pun tidak
ketinggalan. Melihat teman-temannya bergembira berlebihan, seekor katak yang
bijak berteriak:
“Hai kamu katak-katak bodoh. Satu matahari saja sudah sanggup
mengeringkan kolam-kolam tempat kita tinggal. Sadarkah kamu bahwa kalau kemudian
hari anak-anak matahari mulai ikut bersinar seperti ayah mereka, akan jadi
apakah kita para bangsa katak?”
(1) Singa
mengajak kuda untuk berburu bersama. Singa andalkan kekuatannya, kuda andalkan
kecepatannya. Setelah itu, singa membagi hasil buruan mereka dalam tiga bagian.
Berkatalah singa: “Sebagai raja hutan, pemimpin segala binatang, saya akan
mengambil bagian yang pertama. Lalu sebagai rekan kerja, saya berhak mengambil lagi
bagian yang kedua. Dan kalau kau tidak mau aku hajar, jangan menyentuh bagian
yang ketiga itu.”
(2) Induk
babi mengolok induk singa yang hanya bisa melahirkan satu anak setiap tahun.
Induk singa menjawab: “Biar hanya satu, tetapi tetap singa!”
(3) Singa,
keledai dan serigala pergi berburu bersama. Setelah hasil buruan dikumpulkan,
keledai membagi hasil buruan itu atas tiga bagian yang sama besar dan meminta
singa untuk memilih bagiannya. Singa tersinggung dan menerkam keledai dan
mencabik-cabiknya sampai mati. Lalu singa menyuruh serigala membagi ulang hasil
buruan itu. Serigala mengumpulkan hasil buruan jadi satu tumpuk dan menyuruh
singa untuk memilih bagiannya. Singa jadi heran dan bertanya: “Kenapa caramu
lain dari cara keledai?” Serigala menjawab singkat: “Aku belajar dari nasib
keledai tadi!”
(*) Aesop adalah penulis klasik dari jaman
Yunani purba
Kiriman
Prisco Virgo. Dili, Timor-Leste.
Koordinator
Utama blogspot Penghiburku.
No comments:
Post a Comment