"Bolehlah hidupkan lagi Majalah Penghiburku yg pernah berjaya dan sekalian mengenang jasa baik Suster Myriam pemrakarsa adanya majalah untuk alumni itu. Dengan demikian satu sama lain tetap terjalin dengan baik. Viva Penghiburku!" (14 Januari 2012, Bernadeta Tumir)

Tuesday, January 31, 2012

KARTU POS ANAK TUNA RUNGU(1)


Wonosobo, 22-1-1968.

Bapa Sutino dan Mami jang manis.
Saja mau memberitahukan kepada bapa
Sutino dan mami, bahwa saja sudah
sampai di Wonosobo dengan selamat.
Saja selalu dalam keadaan sehat.
Saja sudah bertemu dengan Suster²,
guru² dan teman². Saja sudah mulai
beladjar lagi - disekolah dikelas bahasa
dua - Saja tidak mau nakal lagi.
Saja tidak boleh nakal lagi - Saja
mau radjin berladjar bahasa -
berhitung, menggambar dan
menulis bagus - Saja sudah rindu
dengan keluarga dirumah -
bapa ibu, kakak dan adik.
Saja ingin bertemu dengan keluarga.
Apakah bapa Sutino mau membalas
surat untuk saja -.
Apakah mas Mamo dan lala sudah
datang di Slawi. Saja sudah
bertemu Bu Tukinah.
Banjak salam dari Suster²
dan ibu² guru.
Ananda Praningsih.

Catatan:
Ini kartupos pertama tulisan Praningsih ketika Kelas Bahasa Dua di SLB/B Dena Upakara, Wonosobo, pada tanggal 22 Januari 1968 untuk orang tuanya di Slawi, Jawa Tengah.

Nama lengkap: Praningsih.
Nama panggilan: Cicih
Alumni SLB/B Dena Upakara, Wonosobo, Angkatan 1974
Asal: Slawi, Jawa Tengah.
Nama akun facebook: Praningsih Hardi
Email: praningsihcicih@yahoo.com

Kiriman:
Catharina Apriningsih, Yogyakarta.
Koordinator Pembantu Blog-Spot Penghiburku.

3 comments:

  1. Terima kasih Apri, sudah kirimkan Kartu Pos Cicih dari tahun 1968 untuk Blog-Spot Penghiburku. Ketika itu masih ejaan lama ya? Wah ini nostalgia yang indah. Please, sampaikan ke Cicih agar dia akses blog ini dan lihat lagi kartu pos dia yang sudah berumur 44 tahun. Viva Penghiburku!

    ReplyDelete
  2. Ya benar, ejaan lama.. Tulisan Mbak Cicih itu rapi dan jelas. Bagus!

    ReplyDelete
  3. Lucu dan polos, begitulah kesanku ketika membaca karu pos yg ditulis mbak cicih yg waktu itu masih kanak2. Aku sampai tersenyum2 membaca kartu pos tersebut. Ah..sayang sekali..kartu pos yg dulu juga pernah kutulis waktu masih kecil ketika masih bersekolah di Wonosobo, sudah raib entah ke mana..:(

    ReplyDelete