"Bolehlah hidupkan lagi Majalah Penghiburku yg pernah berjaya dan sekalian mengenang jasa baik Suster Myriam pemrakarsa adanya majalah untuk alumni itu. Dengan demikian satu sama lain tetap terjalin dengan baik. Viva Penghiburku!" (14 Januari 2012, Bernadeta Tumir)

Wednesday, January 25, 2012

PUISI-PUISI TUNA RUNGU

AKU ANAK TUNA RUNGU
Puisi Poppy Prasetya Deaf

Aku yang tidak dengar
Aku yang tuli bisu
Aku yang cacat
Tapi aku tidak dapat peduli 

dengan hinaan orang lain
Tiap hari hatiku bersih dan suci
Walaupun hambatan selalu kualami
Aku masih punya cita-cita
Aku tidak mau kalah
Aku mampu berkarya tuk hidup membantumu
Jangan sangka aku
Bantulah perjuanganku
Bimbinglah hidupku
Agar aku kelak, aku mampu ya
Agar aku mampu dalam hidupku

AKU DALAM KEBISUAN
Puisi Poppy Prasetya Deaf

Aku biar kini tidak dapat mendengar
Kata-kata dengan jelas
Aku biar kini tidak dapat berbicara dengan sempurna
Tapi hatiku amat terang
Dan juga citaku amat senang akan arti dunia
Biar aku tidak dapat berbicara dengan sempurna
Biar aku tidak dapat mendengar 

di mana-mana ada suara
Tapi semangatku tidak tenggoyahkan
Akan cita-cita dan langkah-langkahku
Demi masa depan
Oh
 Tuhan
Kapankah aku sempat mendengar suaraMu
Yang selalu ramah dan berseri-seri
Itu Naluri-ku
Sebab aku hamba_Mu yang terlahir dalam kebisuan rindu
Berbicara rindu, Mendengar suara
Dan Firman_Mu 


Semarang, Januari 2012

6 comments:

  1. Bagus puisinya mbak Poppy.
    Silahkan bagikan link ini kepada teman-temanmu, biar mereka juga tertarik untuk mulai menulis, mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Penghiburku menantikan tulisan-tulisanmu yang lain. Maju terus pantang menyerah. Kau pasti bisa!

    ReplyDelete
  2. Puisi Poppy penuh semangat percaya diri. Bravo!

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus puisi-puisimu. Saya bangga semangatmu dalam bersuara... Sunyi gak selamanya tetap sepi... pastilah bisa mendengar... hati dan ragamu mendengar... Terima dengan nikmat..dan ikhlas bersyukur pada Allah...insya allah...

      Delete
  3. puisinya bagus bgt mbak....suka banget....

    ReplyDelete
  4. Itu baru dari anak deaf... Proficiat mereka ya?
    Anak-anak normal mesti berjuang ni... kalau tidak akan ketinggalan dari anak-anak deaf. hahaha... Salam.

    ReplyDelete
  5. ini sangat bagus puisinya karena kami juga membina anak rungu wicara...

    ReplyDelete