Helen Keller Dan Politik
Helen Keller adalah orang buta dan tuli
pertama di dunia yang menjadi
seorang pembicara dan penulis
ternama. Dia sangat terkenal dan dikenang sebagai pembela bagi para penyandang cacat. Dia juga adalah seorang pejuang perdamaian. Dengan
gigih ia menentang Woodrow Wilson, seorang sosialis
radikal dan pendukung pembatasan kelahiran. Pada tahun 1915, Helen dan George Kessler
mendirikan
organisasi Internasional Helen
Keller atau
HKI. Organisasi ini dikhususkan untuk penelitian tentang
visi, kesehatan dan gizi. Pada tahun 1920, Helen
ikut mendirikan Persatuan Pembebasan Kaum Sipil
Amerika atau American Civil Liberties Union (ACLU). Helen melakukan perjalanan bersama Anne Sullivan ke lebih dari
40 negara. Beberapa kali ia mengunjungi
Jepang dan menjadi kebanggaan masyarakat Jepang. Helen bertemu semua Presiden AS pada masa hidupnya. Mulai dari
Presiden Grover
Cleveland sampai dengan Lyndon B.
Johnson.
Helen juga berteman dengan
tokoh-tokoh terkenal dunia. Termasuk Alexander
Graham Bell (pembuat telepon dan telegraf pertama di dunia), Charlie Chaplin (pelawak
terkenal dari AS) dan Mark Twain
(sastrawan terkenal AS). Helen
Keller dan Mark Twain
dianggap sebagai
tokoh radikal pada awal abad ke-20. Karena
itu pandangan politik mereka dianggap
tidak populer.
Helen adalah anggota Partai
Sosialis dan secara aktif berkampanye dan menulis untuk
mendukung kelas pekerja pada tahun
1909-1921. Dia pernah mendukung dan berkampanye untuk Eugene Debs V, calon
Presiden AS dari Partai
Sosialis. Orang-orang
koran memuji keberanian dan kecerdasannya.
Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Helen hanya meminta
perhatian atas
dirinya yang cacat. Editor koran Eagle
Brooklyn menulis bahwa Helen
melakukan "kesalahan
karena ia cacat fisik untuk mencapai kemajuan." Helen
sangat menyesal atas komentar ini, karena editor itu mengeluarkan pendapat,
sebelum memahami visi Helen tentang politik. Helen lalu menulis sebuah
tanggapan ke koran Eagle Brooklyn
setelah ia
bertemu dengan sang editor koran itu. Penggalan tulisan Helen adalah
sebagai berikut: "Dia memuji
saya dengan begitu murah hati tetapi hal itu membuat saya malu mengingatnya. Setelah
saya menyampaikan ide saya tentang
sosialisme, ia mengingatkan saya dan masyarakat Amerika bahwa saya ini buta dan tuli. Dan terutama saya harus bertanggung jawab terhadap suatu kesalahan yang tidak saya inginkan. Otak saya pasti sudah menyusut sejak
saya bertemu dengannya beberapa tahun lalu. ... Oh, Brooklyn Eagel yang konyol! Menjadi buta dan tuli secara sosial, lalu membela sebuah sistem yang buruk, tidak lain adalah penyebab dari sebagian besar ke-buta-an dan ke-tuli-an
fisik yang sedang kita usahakan
pencegahannya."
Helen bergabung dengan para Pekerja
Industri Dunia yang dikenal
nama IWW atau Wobblies
pada tahun 1912. Ia
mengatakan bahwa sosialisme parlementer telah "tenggelam dalam rawa politik". Dia menulis
untuk IWW antara tahun 1916
sampai
dengan tahun 1918. Dalam sebuah
artikelnya berjudul, “Mengapa
Saya Menjadi Anggota IWW”, Helen menjelaskan bahwa motivasinya untuk bergabung
ke IWW, muncul dari
keprihatinannya tentang kebutaan dan kecacatan hidup sosial.
Ia lalu menuliskan hal itu di koran sebagai berikut: "Saya ditunjuk menjadi anggota komisi untuk menyelidiki keadaan
kaum buta. Saya, yang berpikir bahwa kebutaan adalah sebuah kemalangan di luar kendali manusia, menemukan bahwa terlalu banyak kondisi industri yang salah. Hal ini sering disebabkan oleh egoisme dan keserakahan para pengusaha. Dan ‘kejahatan’ sosial ini merambat ke hal-hal lain. Saya menemukan juga bahwa kemiskinan mendorong banyak perempuan untuk jatuh ke dalam kehidupan yang memalukan dan berakhir dengan kebutaan." Kalimat terakhir ini mengacu pada prostitusi dan sifilis. Prostusi
menyebabkan sifilis dan sifilis menyabkan kebutaan.
Dikutip dari Wikipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Helen_Keller/
Diindonesiakan oleh Prisco Virgo.
Koordinator
Utama Blogspot Penghiburku.
Tulisan ini akan diikuti oleh beberapa seri lagi. Selamat membaca. Salam dari basis Penghiburku, Dili, Timor-Leste.
ReplyDelete