"Bolehlah hidupkan lagi Majalah Penghiburku yg pernah berjaya dan sekalian mengenang jasa baik Suster Myriam pemrakarsa adanya majalah untuk alumni itu. Dengan demikian satu sama lain tetap terjalin dengan baik. Viva Penghiburku!" (14 Januari 2012, Bernadeta Tumir)

Wednesday, February 15, 2012

HATI PENUNTUN ANING (1)



MASUK SLB/B DI DENA UPAKARA WONOSOBO *)

Aning lahir sebagai anak sulung dari Bpk Marsudi dan Ibu Sutiyah pada tanggal 12 Mei 1967 di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pada awalnya tidak diketahui bahwa Aning menderita kesulitan mendengar. Waktu masuk TK dan SD umum, sampai tiga kali Aning tidak naik kelas. Dia hanya paham pelajaran yang menggunakan cara motorik, yaitu mata paham gambar. Ketika masih di TK dan SD umum, Aning diolok-olok oleh teman-temannya sebagi: péthuk atau bodoh alias goblok  dan wong edan atau orang sinting. Dia tidak tahu arti kata-kata itu. Malahan dia tertawa polos dan senyum saja. Aning selalu senang-senang saja karena mendapat tambahan teman-teman baru yaitu adik-adik kelasnya. Baru kemudian hari diketahuilah bahwa Aning menderita kesulitan mendengar dari dokter THT.

Pada suatu tidur malam, ibunya bermimpi bahwa ada seorang tua menuliskan kepadanya kata Wonosobo. Ibunya benar tidak mengerti apa maksud mimpi itu dan belum pernah mendengar kata Wonosobo itu. Sang ibu lalu berusaha mencari informasi tentang kata itu dari teman-temannya. Ibunya kemudian menemukan pada buku daftar nomor telepon dan alamat Wonosobo. Ternyata Wonosobo adalah nama kota kecil di Provinsi Jawa Tengah. Dan di Wonosobo itulah terdapat sekolah luar biasa yang dikhususkan bagi anak-anak tuna rungu.  Sang ibu lalu berangkat dari Yogya menuju Kulon Progo. Beliau nekad menculik Aning kecil yang diasuh neneknya. Sang ibu membawa Aning kecil ke Wonosobo, walaupun belum tahu persis di mana letak kota itu. Dalam perjalanan naik bis, mereka bertemu dan berkenalan dengan seorang penumpang. Ternyata penumpang ini berasal dari Mertoyudan, Magelang. Dan penumpang itu tidak lain adalah ibu kandung Menuk, salah seorang anak tuna rungu yang sedang belajar di Wonosobo. Ibu Menuk juga sedang menuju Wonosobo untuk menengok anaknya. Menuk adalah alumna Dena Upakara angkatan tahun 1981.

Juni tahun 1976, Aning diterima jadi murid sekolah di SLB/B Dena Upakara di Wonosobo. Saat itu Aning berusia 9 tahun dan paling tua alias paling besar di kelas nol kecil. Aning hanya berada satu minggu di kelas nol kecil dan segera tiga kali berturut-turut ia naik kelas selama satu semester: Kelas Dasar 1, Kelas Dasar 2 dan Kelas Dasar 3. Hal ini disebabkan Anin sudah mampu memahami semua pelajaran di kelas-kelas itu. Ini suatu hal yang luar biasa. Memang Tuhan Maha Adil. Guru favorit Aning di SLB/B Dena Upakara adalah Bu Untari dan Sr. Antonie Ardatin, PMY. Karena kedua guru yang hebat ini, selalu memberinya motivasi dan inspirasi. Mereka ibarat kamus hidup berjalan yang terus-menerus memperkaya perbendaharaan kata-kata Aning. Sebelum Kelas Dasar 6, Aning bercita-cita menjadi seorang ibu rumah tangga  yang baik. Tetapi kemudian hari ia mengubah cita-citanya menjadi penulis. Aning amat mengagumi Sr. Myriam Therese, PMY, kepala asrama SLB/B Dena Upakara pada saat itu. Beliau terkenal cukup keras mendidik anak-anak untuk berdisplin. Namun beliau juga cukup terbuka dan bersikap sportif. Yakni meminta maaf kepada anak-anak bila beliau keliru dan terlanjur menjadi marah. Aning juga sangat menyukai gaya Sr. Henricia, PMY, yang mengajar artikulasi. Dengan tidak jemu-jemunya beliau memotivasi anak-anak untuk belajar bicara dan bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas. Karangan Aning ketika Kelas Dasar 5 dan 6, pernah dua kali dimuat dalam alm. Majalah Penghiburku. Aning pun pernah membantu Sr. Myriam menstensil halaman-halaman Majalah Penghiburku, ketika Anin masih Kelas Dasar 4 sampai Kelas Dasar 6, bahkan hingga ia tamat dari Wonosobo pada Juni 1983. (Bersambung)



*) Tulisan ini adalah hasil wawancara Catharina Apriningsih, Koordinator Pembantu blogspot Penghiburku di Yogyakarta dengan Marsudiyati Pratamaningsih alias Aning yang pernah menulis artikel berjudul: “Suka Duka Guru Anak Tuna Rungu” dan “Pelangi Kata Pada Bunga Teratai” di blogspot Penghiburku.

No comments:

Post a Comment