"Bolehlah hidupkan lagi Majalah Penghiburku yg pernah berjaya dan sekalian mengenang jasa baik Suster Myriam pemrakarsa adanya majalah untuk alumni itu. Dengan demikian satu sama lain tetap terjalin dengan baik. Viva Penghiburku!" (14 Januari 2012, Bernadeta Tumir)

Saturday, February 25, 2012

KATA PENEGUHAN AKHIR PEKAN (2)

Ada seorang raja yang memiliki jari kaki 9 buah saja. Karena ibu jari kaki kirinya butung. Tetapi sang raja ini sangat suka berburu rusa. Karena itu ia dijuluki: “Raja berburu gila". Kawan setia sang raja kalau dia pergi berburu adalah penasehatnya sendiri. Pada suatu hari, bertanyalah raja ini kepada penasehatnya. Dia ingin tahu, apa pendapat penasehatnya itu tentang ibu jari kaki kirinya yang butung. Penasehatnya itu menjawab: "Oh itu baik sekali baginda!" Nah, karena raja menganggap bahwa jawaban penasehatanya ini agak "kurang ajar", maka raja perintahkan agar penasehat itu dipenjarakan.

Suatu hari, berangkatlah sang "raja berburu gila" ini sendirian ke hutan untuk mencari rusa. Karena semua rusa di wilayah berburu itu sudah mengenal bau badan sang "raja berburu gila", maka ber-imigrasi-lah rusa-rusa itu ke tempat lain. Sehingga masuklah sang "raja berburu gila" itu lebih jauh ke tengah hutan yang belum pernah dikunjunginya. Dia nekad saja! Mau tanya siapa? Penasehatnya pasti sudah "mati busuk" di penjara istana. Karena dia nekad tanpa nasehat, maka hasilnya juga sangat tidak beruntung. “Raja berburu gila” tanpa penasehat, ternyata bernasib sial. Dia akhirnya tersesat ke wilayah para kanibalis alias para manusia pemakan manusia. Tertangkaplah dia! Tetapi sebelum disembelih, pemimpin kaum kanibalis perlu melalukan proper test atau tes kelayakan. Tes ini dibuat untuk mengetahui, apakah korban layak atau tidak layak untuk dijadikan makanan. Ternyata korban tidak layak karena jari kakinya hanya 9 buah. Korban dilepaskan. Si “raja berburu gila" baru sadar akan apa yang pernah dikatakan penasehatnya: "Ibu jari kaki butung itu baik sekali, baginda!" Lalu menyesallah dia, si jari kaki 9 itu. Ternyata dia telah melakukan kesalahan pada penasehatnya yang bijaksana!  

Ketika kembali sampai di istana, raja berburu gila” alias si 9 jari kaki itu, memerintahkan kepada para pengawalnya agar penasehatnya dibebaskan. Penasehat itu bergegas menghadap baginda ibu jari kaki kiri butung untuk berterima kasih. Eh, ternyata si "raja berburu gila" yang balik minta maaf kepada penasehatnya yang sangat bijaksana itu. Tetapi penasehat itu pun menjawab sopan kepada tuan raja pemilik ibu jari kaki kiri butung: "Tidak perlu minta maaf, Baginda. Sebab kalau saja hamba tidak Baginda penjarakan, sudah pasti hari ini, hambalah yang telah menjadi korban untuk para kanibalis itu. Sebab baginda tau, hamba memiliki 10 jari kaki utuh! Layak untuk jadi santapan para kanibalis." ***

Kata Peneguhan:
Apa yang sering kita anggap sebagai kekurangan kita, ternyata bisa menjadi kelebihan dan keberuntungan kita.

Kiriman:
Prisco Virgo. Dili. Timor-Leste.
Koordinator Utama blogspot Penghiburku.

1 comment:

  1. Benar sekali ! Maka terimalah kekurangan dg penuh syukur karena dibalik kekurangan pasti ada kelebihan.

    ReplyDelete